Penjelasan tentang Management pengendalian mutu, tepat biaya, Tepat mutu, dan Tepat waktu


  • MANAGEMENT  PENGENDALIAN  MUTU
Menurut Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin.
Sedangkan manajemen mutu adalah suatu proses manajemen dengan pendekatan perilaku atau budaya organisasi yang berorientasi pada peningkatan mutu terus-menerus dan kepuasan pelanggan dengan dukungan komitmen kepemimpinan, kebersamaan karyawan serta secara lintas fungsional, menyeluruh terpadu dengan pendekatan sistem dan di dasari metode ilmiah dan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan.
Manajemen mutu juga mempunyai beberapa pengertian. Menurut Ishikawa dalam M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.
Definisi lainnya mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan  teknis yang bersifat rutin yang dirancang  untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan.
Manajemen mutu sendiri mempunyai tiga unsur utama, seperti yang dinyatakan oleh M. N. Nasution (2001) yaitu sebagai berikut:

1.    Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.
2.    Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, mesin, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.
3.    Perbaikan kualitas berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan


PENGENDALIAN
Tujuan Pengendalian = Adalah usaha meminimalkan penyimpangan agar sesuai dengan perencanaan.



  • WAKTU =  TEPAT WAKTU =  Tidak terlambat dari schedule yang ditentukan (RKS, gambar rencana, gambar kerja)

PENGENDALIAN WAKTU
Untuk Pengendalian waktu dapat digunakan Time Schedule,  dengan adanya :

Kurva S > Dengan cara UPDATING dan ANALYSIS VARIAN
Bar Chart
UPDATING = Menggambarkan/memperbarui TIME SCHEDULE umumnya mingguan.
ANALYSIS VARIAN = Membandingkan varian yang lama dan varian yang baru



Macam-macam solusi apabila terjadi keterlambatan waktu :

Crassprogram
Re-scheduling
Re-engineering
Crassprogram : program khusus jangka pendek untuk mengejar ketinggalan. Catatan : Apabila ketertinggalan belum parah.(penambahan waktu  jam kerja, penambahan tenaga kerja)


Re-scheduling : Penjadwalan ulang, digunakan apabila keterlambatan sudah banyak, butuh persetujuan owner dan pengawas.
Re-engineering : Mengubah alat kerjanya (pacul menjadi excavator) mengubah bahannya (bekisting kayu plat menjadi bondek), mengubah metodenya.
Crassprogram dapat digabung dengan Re-engineering.
Dengan pengendalian mutu yang baik maka pekerjaan akan lebih cepat selesai, sehingga keuntungan yang didapat adalah :
Menghemat biaya (manajemen, tukang) tapi juga ada uang lembur, karena pekerjaan cepat selesai
Tenaga ahli dapat dialihkan pada proyek lainnya
Bagaimanakah bila keterlambatan terjadi pada lintasan kritis ????????
Keterlambatan pada lintasan kritis tidak masalah apabila masih ada waktu tenggangnya, tapi dari segi prestasi kurang baik !!!!!!!!



  • MUTU =  TEPAT MUTU = Tidak boleh menyalahi spesifikasi (RAP dan RAB)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Dasar perencanaan dan pengendalian mutu adalah RKS, gambar bestek dan lain-lain.

Alat Pengendalian Mutu dengan membuat tabel daftar mutu, yang diambil dari RKS, kegunaannya adalah untuk memudahkan dalam pengendalian mutu, daripada membuka RKS yang tebal dan mencari satu per satu.

Contoh tabel daftar mutu :


Pengendalian mutu :

Evaluasi  :
Pengamatan : Pengamatan atau pengawasan dilakukan langsung dengan mengamati seperti pekerjaan pembesian, pengecoran dan pemasangan bekisting.
Uji Laboratorium : Sampel- sampel seperti beton di uji kekuatan tekannya di laboraturium dan baja di uji kekuatan tariknya.
Laporan : Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir yang dilengkapi dengan foto atau video.
Meeting : Meeting dilakukan mingguan, bulanan, meeting khusus, setelah ada termin, PHO (pre hand over) atau FHO (final hand over).
PHO (Pre Hand Over) = adalah meeting yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan.
FHO (Final Hand Over) = adalah meeting yang dilakukan pada akhir masa pemeliharaan
Dan juga Konsultan perencana melakukan pengawasan berkala agar tau ada spec yang tidak sesuai dengan perencanaannya.

Setiap pendatangan material harus ada ijin kerja dan sample materialnya.



  • BIAYA   = TEPAT BIAYA = tidak boleh melebihi anggaran (TIME SCHEDULE)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA
Dasar perencanaan biaya adalah RAB, perencanaan dan pengendalian biaya dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu :

Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :

IDE : ide masih berupa gagasan belum direalisasikan jadi belum ada gambar dan perencanaannya adalah global.
STUDI KELAYAKAN : Ide kemudian ditinjau sejauh mana kelayakannya untuk direalisasikan, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan biaya. Dengan menggunakan metode membandingkan antara proyek lama dan proyek baru dari segi mutu, index waktu, kapasitas, elemen dan lain2.
( penjelasan lebih detail di gambar di bawah)
LAYAK : Layak berarti ide sudah teruji kelayakannya untuk direalisasikan.
PERENCANAAN : Perencanaan meliputi perencanaan keuangan detail yang tidak menyimpang dari perencanaan global studi kelayakan.
LELANG : Lelang dilaksanakan untuk mencari kontraktor sebagai pelaksana proyek, dengan berpedoman pada Engineer Estimate dan Owner Estimate agar kontraktor tidak sembarang menawar.
PELAKSANAAN : Pengendalian keuangan owner yaitu dengan adanya jaminan dari kontraktor dan pembayaran termin yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja kontraktor. contoh : prestasi 30% uang yang diberikan 25%.

Dari sisi kontraktor :


Dengan Penjelasan sbb :
Lelang : Sebelum mengajukan penawaran harga ada baiknya pertama : mengecek harga pasar baik material, tenaga kerja dan peralatan. kedua, mengecek pajak resmi dan tidak resmi (tidak resmi ngemel dpr , dinas dll) ketiga, biaya operasional / manajemen yaitu tenaga ahli. keempat, biaya tidak terduga (transportasi, dll), kelima , perkirakan keuntungan anda umumnya 10%.
Pelaksanaan : menyusun RAP yang nominalnya harus lebih kecil dari RAB agar kontraktor dapat keuntungan

Sumber : https://sanggapramana.wordpress.com/category/pengendalian-proyek/
http://tiyumimenyapa.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-pengendalian-mutu.html?m=1

Commentaires

Messages les plus consultés de ce blogue

UTS ( ujian tengah semester )

uraian terkait rencana mutu kontrak (RMK) dalam suatu proyek/kegiatan

detail gambaran/spesifikasi teknis/rencana kerja dan syarat untuk item PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT