JENIS KERUSAKAN PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN LAPISAN CAMPURAN BERASPAL
Kerusakan pada pekerjaan beton bertulang
Ada
berbagai jenis kerusakan pada beton, karena walaupun beton itu kuat, rentan
sekali dengan kerusakan / cacat. Hal ini bisa saja terjadi saat proses
konstruksi, kejadian alam atau waktu yang telah lama. Beberapa jenis kerusakan
itu, antara lain :
1. Honeycomb
- Metode perbaikan honeycomb :
Dengan
penambalan
2. Retak Lantai / Beton
- Metode perbaikan retak pada beton
Dengan
penambalanDengan suntikan
3. Beton
Keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang terekspose
- Metode perbaikan pada beton keropos dengan atau tanpa tulangan yang terekspose
Dengan
penambalan
Dengan
suntikan
4. Beton
tidak rata atau menggelembung / bunting pada permukaan beton
- Metode perbaikan pada beton tidak rata atau gelembung / bunting pada permukaan beton
Dengan
penambalan
Kerusakan pada pekerjaan lapisan campuran beraspal
Berikut
ini jenis-jenis kerusakan lapisan campuran beraspal, penyebab dan solusinya.
- Retak lelah dan deformasi pada semua lapisan perkerasan aspal
Jenis
kerusakan jalan aspal yang berupa retak lelah dan deformasi di hampir semua
lapisan jalan ini terutama bisa ditemui di jalan-jalan antar provinsi.
Penyebabnya tak lain banyaknya kendaraan berat yang lalu lalang seperti bus dan
truk. Beban kendaraan yang berat mengakibatkan di setiap lapisan perkerasan
terjadi regangan dan tegangan. Beban kendaraan yang terus melintas pada
akhirnya membuat munculnya retak lelah serta deformasi.
Jika
retak lelah dan deformasi dibiarkan saja, maka ketika musim hujan bisa
dipastikan air akan masuk ke dalam retakan dan mengubah retakan menjadi lubang
yang semakin lama semakin besar. Karena itu sebaiknya begitu terjadi retak
lelah dan deformasi, perbaikan harus segera dilakukan dengan
penambalan-penambalan.
Jalan-jalan
dengan perkerasan aspal sesungguhnya tidak cocok dilalui oleh jenis-jenis
kendaraan berat. Kendaraan berat sebaiknya diarahkan untuk melintasi
jalan-jalan beton yang memiliki struktur lebih kuat dibandingkan jalan-jalan
dengan perkerasan aspal.
- Retak
Ada
berbagai jenis retak yang bisa terjadi pada jalan perkerasan aspal, antara lain
retak kulit buaya, retak pinggir, retak sambungan bahu, retak refleksi, retak
susut, dan retak slip. Salah satu faktor terbesar penyebab retak tersebut
adalah buruknya sistem drainase jalan. Karena itu, solusinya tak cukup hanya
dengan menambal retakan-retakan yang ada. Sistem drainase perlu dibangun
sehingga jenis kerusakan yang sama tidak terjadi lagi.
Sistem
drainase yang baik untuk perkerasan jalan aspal harus bisa membuang atau
mengalirkan air dengan cepat ke saluran drainase buatan ataupun ke sungai.
Sistem drainase ini juga harus mampu membuang air hujan atau air dari
sumber-sumber lainnya dan mengendalikan air bawah tanah yang bisa menyebabkan
erosi atau kelongsoran. Sistem drainase yang sudah dibangun harus benar-benar
terawat dan berfungsi. Sistem drainase perlu dibersihkan secara berkala dari
sampah dan rumput agar tetap bisa mengalirkan air dengan lancar.
Idealnya,
pembangunan jalan dengan perkerasan jalan aspal harus disertai pula dengan
pembangunan sistem drainase. Jika tidak, bisa dipastikan kerusakan jalan aspal
tak bisa dihindari. Dalam membangun sistem drainase jalan, ada beberapa hal
yang penting untuk diperhatikan antara lain, kondisi topografi sepanjang jalan
untuk menentukan bentuk dan kemiringan yang mempengaruhi aliran air, analisa
curah hujan maksimum dalam satu tahun pada daerah di area jalan aspal, dan
perencanaan sistem drainase agar tidak mengganggu drainase yang telah ada.
- Distorsi
Distorsi
atau perubahan bentuk pada perkerasan jalan aspal bisa terjadi dikarenakan
tanah dasar yang lemah dan pemadatan yang kurang optimal di lapisan pondasi.
Distorsi yang terjadi pada jalan aspal bisa berupa amblas, jembul, keriting dan
alur.
Kerusakan
jalan aspal berupa distorsi tidak cukup diperbaiki hanya dengan melakukan
penambalan saja. Perbaikan kerusakan distorsi terbilang cukup rumit dan memakan
waktu yang tak sebentar. Distorsi pada jalan perkerasan aspal sebaiknya
diperbaiki dengan menggaruk kembali, dipadatkan kembali, lalu dilakukan
penambahan lapisan permukaan baru.
Tahap
pemadatan pada proses pembangunan jalan memang harus dilakukan dengan cermat.
Pemadatan wajib dilakukan untuk meningkatkan kekuatan tanah, memperkecil
pengaruh air terhadap tanah dan memperkecil daya rembesan air pada tanah. Tahap
pemadatan ini dilakukan lapisan demi lapisan sehingga diperoleh kepadatan yang
ideal.
Tahap
pemadatan ini umumnya menggunakan alat bantu. Contohnya saja penggilas three
wheel roller atau penggilas Mac Adam dengan bobot antara 6 ton hingga 12 ton
yang digunakan untuk memadatkan material berbutir kasar, tandem roller dengan
bobot antara 8 ton sampai dengan 14 ton yang berfungsi untuk mendapatkan
permukaan lapisan yang agak halus, dan pneumatik tired roller yang cocok
dipakai untuk penggilasan tanah lempung, pasir dan bahan yang granular.
- Kegemukan
Kerusakan
kegemukan yang dimaksudkan berupa permukaan jalan aspal yang menjadi licin.
Kerusakan ini terjadi saat temperatur naik sehingga aspal menjadi lunak dan
jejak roda kendaraan akan membekas pada permukaan lapisan jalan. Kerusakan yang
disebut kegemukan ini biasanya terjadi pada jalan aspal yang menggunakan kadar
aspal tinggi pada campuran aspal atau dikarenakan pemakaian aspal yang terlalu
banyak pada tahapan prime coat. Kerusakan jenis ini biasanya dapat diatasi
dengan menghamparkan atau menaburkan agregat panas yan kemudian dipadatkan.
Atau bisa juga dilakukan pengangkatan lapisan aspal dan lantas diberi lapisan
penutup.
- Lubang-lubang
Kerusakan
jalan aspal berupa lubang-lubang dapat terjadi ketika retakan-retakan dibiarkan
tanpa perbaikan sehingga akhirnya air meresap dan membuat rapuh lapisan-lapisan
jalan. Lubang-lubang yang awalnya kecil ini bisa berkembang menjadi
lubang-lubang berukuran besar yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Lubang-lubang
pada jalan aspal tersebut bisa diperbaiki dengan membersihkan lubang-lubang
terlebih dahulu dari air serta dari material-material yang lepas. Setelah itu
bongkar lapisan permukaan dan pondasi sedalam mungkin agar bisa mencapai
lapisan yang paling kokoh. Barulah kemudian tambahkan lapisan pengikat atau
tack coat. Lantas isi dengan campuran aspal dengan cermat. Padatkan lapisan
campuran aspal tersebut dan haluskan permukaannya sehingga sama rata dengan
permukaan jalan lainnya.
Lubang-lubang
jalan aspal yang ditambal tanpa dibersihkan atau dibongkar terlebih dahulu
hanya akan menghasilkan tambalan yang rapuh. Akibatnya lubang kembali terjadi
hanya beberapa saat setelah penambalan dilakukan.
- Pengausan
Kerusakan
pengausan ditandai dengan permukaan jalan aspal yang menjadi licin. Kerusakan
ini sepertinya terlihat sepele, padahal kenyataannya kerusakan ini bisa
membahayakan pengguna jalan. Kendaraan yang melintas menjadi lebih mudah
tergelincir pada kondisi jalan seperti ini.
Pengausan
dapat terjadi dikarenakan penggunaan agregat yang tidak tahan aus terhadap
roda-roda kendaraan atau agregat yang tidak berbentuk cubical, misalnya agregat
berbentuk bulat dan licin. Kerusakan semacam ini bisa diatasi dengan menutup
area permukaan jalan aspal yang rusak dengan buras, latasir atau latasbun.
- Stripping
Kerusakan
stripping atau pengelupasan lapisan permukaan dapat terjadi dikarenakan
kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan, atau lapisan
permukaan yang terlampau tipis. Untuk kerusakan seperti ini, langkah perbaikan
yang bisa dilakukan bukanlah dengan penambalan melainkan bagian yang rusak
terlebih dahulu harus digaruk, kemudian diratakan. Barulah setelah itu dilapisi
dengan buras.
- Distorsi (Distortion)
Distorsi/perubahan
bentuk dapat terjadi akibat lemahnya tanah dasar, pemadatan yang kurang pada
lapis pondasi, sehingga terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalulintas.
Sebelum perbaikan dilakukan sewajarnyalah ditentukan terlebih dahulu jenis dan
penyebab distorsi yang terjadi. Dengan demikian dapat ditentukan jenis
penanganan yang cepat.
- Pelepasan butir {ravelling),
dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek serta disebabkan
oleh hal yang sama dengan lubang. Dapat diperbaiki dengan memberikan lapisan
tambahan di atas lapisan yang mengalami pelepasan butir setelah lapisan
tersebut dibersihkan, dan dikeringkan.
- Jembul (upheaval),
Nah,
itulah contoh jenis-jenis kerusakan jalan aspal, penyebab dan solusinya. Setiap
jenis kerusakan yang terjadi di jalan-jalan perkerasan aspal perlu diobservasi
terlebih dahulu sebelum dilakukan langkah-langkah perbaikan agar perbaikan yang
dilakukan bisa benar-benar sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Dengan
observasi, perbaikan dapat dikerjakan dengan lebih efektif dan efisien.
sumber :
https://hesa.co.id/mengenali-jenis-keretakan-struktur-beton/
https://strong-indonesia.com/artikel/kerusakan-jalan-aspal-penyebab-solusi/#:~:text=Ada%20berbagai%20jenis%20retak%20yang,adalah%20buruknya%20sistem%20drainase%20jalan.
Commentaires
Publier un commentaire